Melihat kondisi kemacetan parah
yang terjadi baik di jalur Pantura maupun Jalur Selatan Jawa Barat,
penulis menjadi prihatin dan ingin berbagi informasi. Karena disadari
atau tidak, acara mudik yang seharusnya sekaligus menghilangkan
penat/liburan, telah bergeser menjadi acara bermacet ria. Bayangkan,
berapa pemborosan bahan bakar karena lalu lintas macet. Kerabat saya
yang datang ke Yogyakarta dari Jakarta, masing-masing menggunakan jalur
yang berbeda, menempuh 27 - 36 jam, hanya untuk jarak sekitar 600 - 700
km Jakarta-Yogyakarta. Belum lagi kerewelan anak-anak mereka dan
kerepotan melayani kebutuhan lansia yang kebetulan harus sering mampir
di pelayanan BBM hanya untuk sekadar mencari kamar kecil.
Seperti
tahun-tahun sebelumnya, kepadatan mudik biasanya terjadi pada akhir
pekan dimulainya cuti masal yang diberlakukan pemerintah. Kali ini,
puncak mudik adalah hari Jumat malam (26 Agustus 2011) hingga Sabtu
paginya. Jalur yang menjadi favorit kemacetan (setan macet paling suka
lewat jalan ini) biasanya adalah di:
JALUR PANTURA:
- Gerbang Tol Cikarang Utama
- Gerbang Tol Dawuan-Bukit Indah
- Pintu Gerbang Cikopo
- Cikampek terutama simpang Jomin
- Sepanjang Cikampek hingga Pintu Tol Palimanan
Jalur
ini adalah alternatif, dan menjadi rute favorit yang digunakan oleh
polisi untuk membuang/memecahkan kebuntuan traffic yang terjadi di
Gerbang Tol Cikopo arah Cikampek/Simpang Jomin.
- Gerbang Tol Sadang
- Pertigaan Sadang
- Kalijati
- Subang
- Pertigaan Kadipaten-Majalengka
- Gerbang Tol Padalarang
- Gerbang Tol Cileunyi
- Persimpangan Cileunyi-Rancaekek
- Rancaekek-Nagrek
- Nagrek-Limbangan
- Limbangan-Malangbong
Dari sini bisa ditarik
kesimpulan, pemudik bisa menempuh jalan yang lebih lancar jika
menghindari simpul-simpul kemacetan diatas.
Dengan sedikit menggunakan jalur yang lebih smart, coba bandingkan dengan rute berikut ini:
Pengalaman penulis tahun 2008 ketika terjadi kemacetan parah sejak Cikarang Barat hingga Gerbang Tol Cikopo yang disiarkan lewat radio lokal, penulis segera mengambil langkah antisipasi dengan keluar lewat Gerbang Tol Karawang Barat (A) pada Peta di bawah ini. Lewat Jalan Raya Kosambi (B), penulis berusaha mencapai Purwakarta melalui rute Jalan Raya Kosambi-Curug-Jalan Raya Industri dan tembus di Purwakarta (C). Jalur ini sangat lancar, meskipun ada beberapa bagian yang rusak, namun belum sampai mengganggu kenyamanan dan jadwal perjalanan.
Dari
Purwakarta, sebaiknya kita cek (bisa via radio atau tanya polantas di
Pos masuk Purwakarta) mengenai kondisi lalulintas
Sadang-Kalijati-Subang. Dari sini ada 2 rute favorit untuk menghindari
kemacetan di Pantura dan Jalur Selatan yaitu:
- Jalur Tengah Utara (Sadang-Kalijati-Subang-Kadipaten-Majalengka-Cikijing-Tasikmalaya)
- Jalur Tengah Selatan (Purwakarta-Wanayasa-Sagalaherang-Cisalak-Sumedang-Wado-Malangbong)
Artikel Terkait:
0 comments:
Post a Comment