tabscript

Sunday, August 7, 2011

Gambar Raster Vs Gambar Vektor

RASTER
Sebuah citra Raster adalah kumpulan titik-titik yang disebut pixel. Pixel ini berupa kotak kecil berwarna. makin kecil kotaknya, makin banyak yang tertampung dalam sebuah kwadran misal 1x1 cm, dan berarti pula makin tajam gambarnya.
Ketika gambar discaning, gambar dikonversi menjadi koleksi pixel disebut citra raster. Gambar scan dan web (JPEG dan GIF) adalah bentuk umum dari gambar raster.
Grafis web, termasuk JPEG dan GIF adalah gambar dengan resolusi yang rendah, sehingga merupakan pilihan yang buruk untuk percetakan dan pengeditan.

Resolusi gambar raster selalu dinyatakan dalam titik-titik per inchi atau DPI/Dots Per Inch. Printer laser biasa yang dilengkapi scanner, punya resolusi sekitar 300 - 600 dpi. Sementara resolusi Scanner setter bisa mencapai 2500 dpi atau lebih. Semakin tinggi resolusinya, semakin halus dan bersih output gambar yang dihasilkan. 
Kelemahan utama dari type raster adalah, tidak mempunyai skala, artinya, jika gambar tersebut diperbesar, jumlah pixel atau resolusinya tetap tidak berubah. Yang terjadi adalah, ketika gambar diperbesar, maka titik-titik per inchi persegi, juga ikut membesar, tetapi tidak bertambah jumlahnya, sehingga gambar tampak kasar dan bergerigi.

Warna
Selain resolusi yang menyatakan banyaknya titik-titik gambar per inchi persegi, kualitas gambar juga ditentukan oleh jumlah warna. Semakin banyak warnanya, semakin halus renderingnya. Teknologi terkini dapat menghasilkan hingga 16 juta warna, dinyatakan dengan satuan 24 bit. namun rata-rata scanner masih menggunakan 8 bit yang berisi ratusan ribu warna. Tentu saja, scanner biasa tidak mungkin untuk secara akurat mereproduksi warna aslinya. Untuk menyiasati hal ini, scanner menggunakan proses yang disebut dithering untuk menghasilkan warna yang tidak tersedia dalam palet.
Dithering menghasilkan pola titik-titik berbeda yang mendekati warna asli dalam gambar. Namun proses dithering, akan mengganggu kualitas hasil scan. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk menggunakan proses dithering tanpa terlalu jauh merusak gambar, bahkan bagi seorang profesional dalam photoshop sekalipun.

Ukuran File
Dalam proses mereproduksi gambar secara akurat sebuah citra raster, software harus mencatat sejumlah besar informasi, seperti lokasi yang tepat dan warna dari setiap pixel. Hal ini menyebabkan ukuran file menjadi besar. Contoh, sebuah logo hitam-putih 150 dpi, ukurannya kurang dari 70 Kb. Tetapi logo yang sama, dengan 300 dpi 16 juta warna, bisa berukuran hingga 100 kali lebih besar (lebih dari 7 Mb). Mengirim file lebih dari 1 Mb, memerlukan koneksi internet yang cepat baik untuk download maupun upload.

Format File
Format gambar raster biasanya mencakup Windows Bitmap (BMP), Paintbrush (PCX), Tag Interleave Format (TIF), Joint Expert Group Photographic (JPEG), Graphics Interchange Format (GIF), Portable Network Graphic (PNG), Adobe Photoshop (PSD), dan Corel Photopaint (CPT).


VECTOR

Sebuah gambar vektor adalah kumpulan garis terhubung dan kurva yang menghasilkan obyek. Prinsipnya adalah menghubungkan titik-titik yang disebut node dengan garis atau kurva. Setiap node, garis atau kurva didefinisikan dalam gambar dengan software grafis dengan deskripsi matematika. Setiap aspek dari suatu obyek vektor, didefinisikan oleh matematika termasuk posisi node, panjang garis serta diatas atau dibawah garis. Sebuah obyek teks diciptakan dengan menghubungkan node, garis dan kurva. Setiap huruf font dimulai sebagai obyek vektor. Jadi, tidak seperti raster yang berorientasi pada pixel, gambar vektor berorientasi pada obyek. Sebuah obyek vektor akan memiliki gambar rangka dibawah warna dalam obyek. Jadi warna diibaratkan pakaian yang membungkus rangka.
Program CorelDraw dan Illustrator, membuat obyek dan teks menggunakan vektor yang dapat dimanipulasi dengan mudah.

Resolusi
Gambar vektor didefinisikan oleh matematika, bukan pixel. Gambar ini dapat diperbesar maupun diperkecil tanpa merubah kualitasnya. Ketika memperbesar atau memperkecil sebuah gambar vektor, itu berarti hanya mengalikan deskripsi matematis obyek dengan faktor skala. Misalnya, sebuah gambar yang diperbesar hingga 200%, hanya tinggal mengalikan ukuran matematikannya dengan 2.

Warna
Karena gambar vektor tersusun dari obyek bukan pixel, kita tidak perlu khawatir sewaktu merubah warna obyek individu karena letak/posisi masing-masing pixel tidak akan ikut berubah. Mewarnai obyek vektor, mirip dengan mewarnai dengan crayon pada buku gambar anak-anak. Gambar vektor memungkinkan pengguna untuk mengklik sebuah obyek, dan mendefinisikan warna serta lebar garis. Jadi, mewarnai gambar vektor jauh lebih mudah dibanding gambar raster.

Ukuran File
Gambar vektor tidak perlu melacak setiap individu pixel dalam gambar, cukup deskripsi matematis, sehingga gambar vektor memiliki ukuran file yang sangat kecil. Logo berbasis vektor biasanya berukuran di bawah 100 Kb, apakah gambar itu besar atau kecil akan sama saja ukurannya, karena untuk memperbesar gambar vektor, hanya memberikan informasi matematis saja dengan mengalikan dengan skala matematika. Karena itu, file vektor secara ideal sangat cocok untuk transfer melalui internet.

Format File
File-file vektor termasuk Encapsulated PostScript (EPS), Windows Metafile (WMF), Adobe Illustrator (AI), CorelDraw (CDR), AutoCAD (DXF), Scalable Vector Graphics (SVG), dan Hewlett Packard Graphics Language Plot File (PLT).

Related Post



0 comments: